Banyak
orang ingin menjadi orang kaya. Namun banyak juga yang orientasinya salah.
Orientasinya hanya bersifat materi dan duniawai. Tidak ada aspek ruhani dan
ukhrawi. Padahal Allah menuntun kita untuk meneladani para pahlawan ekonomi
semisal 2 sahabat nabi, Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin ‘Auf. Mereka kaya,
tapi kekayaan mereka digunakan untuk memperjuangkan Islam.
Kita
sebagai umat Islam hendaknya juga memiliki spirit itu. Motivasi kita menjadi
orang kaya seharusnya benar. Motivasi kita bukan saja karena diri-sendiri atau
keluarga. Motivasi dan spirit kita untuk menjadi orang kaya adalah karena
Islam, karena agama tercinta ini. Kaya sosial, bukan kaya pribadi. Kaya
dermawan, bukan kaya pelit.
Saya
pernah mendengar cerita motivasi dari seorang motivator yang berasal dari
pesantren entrepeneur. Dia bercerita bahwa tatkala mengisi sebuah acara
motivation training, ia bertanya kepada peserta berapa jumlah penghasilan yang
ingin mereka dapatkan setiap bulan.
Di
antara peserta ada yang menjawab bahwa dia tidak tahu berapa jumlah penghasilan
yang ingin dia dapatkan. Tapi yang jelas dia ingin mendirikan sebuah pesantren
khusus anak yatim. Mereka semua digratiskan dalam menuntut ilmu.
Subhanallah.
Jadi peserta training itu ingin menjadi orang kaya, tapi hartanya dia ingin
gunakan untuk menghidupi anak-anak yatim. Dia tidak ingin menjadi orang egois
yang ingin menikmati kekayaannya sendirian.
Bagaiaman
dengan kita? Apa tujuan kita untuk menjadi orang kaya?
Surabaya,
12 Januari 2016
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan jika mau komentar :)