Sadaraku, di postingan kedua saya menuliskan tentang investasi sapi yang sedang saya lakukan walau dalam skala sangat kecil. Nah, di tulisan ini saya ingin menuliskan tentang keinginan saya untuk berinvestasi tanah. Saya pernah membaca di koran jawa pos yang berisikan tentang pernyataan salah satu pemilik perumahan Pakuwon City di daerah Surabaya timur. Dia mengatakan bawa, investasi yang paling prospek di masa sekarang dan akan datang; yang pertama adalah investasi tanah dan yang kedua investasi emas. Kenapa? Karena nilai keduanya tidak pernah tetap, apalagi turun. Nilai tanah dan emas setiap tahunnya justru bertambah dan bertambah.
Beberapa hari kemudian, saya mendapatkan informasi bahwa ada salah seorang guru SMP membeli tanah di daerah Keputih, Surabaya. Disebutkan bahwa guru tersebut membeli sebidang tanah seharga 75 juta. Akan tetapi pada tahun berikutnya, harga tanah tersebut sudah menjadi 85 juta. Berarti, dalam setahun harga tanah tersebut bertambah nilainya sebesar 10 juta. Bagi saya pribadi, itu merupakan angka yang fantastis.
Saya pun berbincang-bincang dengan salah seorang teman terkait investasi tanah ini, terutama tentang cerita guru SMP yang harga tanahnya bertambah sebesar 10 juta hanya dalam kurun waktu 1 tahun. Tanpa kusangka, teman saya ini ternyata memang tertarik dengan investasi tanah dan sudah punya impian yang berada di luar nalar saya. Dia punya impian, nanti dia akan membeli sawah di sekitar rumahnya. Lalu dia akan sewakan sawah tersebut kepada orang-orang di sekitarnya untuk dikelola. Subhanallah. Impian yang bagus. Apalagi niatnya jga untuk membantu orang lain agar dapat pekerjaan.
Saya pun ikut merasakan motivasi teman saya ini. Akhirnya saya menetapkan dalam hati, bahwa pada suatu saat nanti saya akan membeli sawah juga di sekitar di rumah. Lalu akan saya tawarkan kepada orang-orang terdekat agar mengelolanya. Tentunya, nanti akan ada bagi hasil.
Tahukah engkau saudaraku, beberapa hari kemudian, saya menceritakan keinginanku ini kepada teman yang lain. Yaitu, saya ingin berivestasi tanah; atau lebih tepatnya berinvestasi sawah. Tanpa disangka, ternyata dia bercerita bahwa orang tuanya punya sawah yang digadaikan kepada orang lain. Sudah bertahun-tahun. Dan selama itu mereka tidak bisa menggarap sawah tersebut, padahal sawahnya subur. Orang tuanya berpesan, jika ada seseorang yang membantu membebaskan gadai tanah tersebut, maka nanti hasil dari pengelolaan sawah tersebut dibagi.
Setelah saya pikir-pikir, saya memutuskan untuk ikut membantu orang tua teman saya ini, sekalian untuk belajar investasi. Kalau belum bisa benar-benar berinvestasi, setidaknya sudah ada langkah kecil. Lagian, jumlah uang yang dibutuhkan untuk membebaskan gadai tersebut tidak terlalu besar, yaitu sekitar 6 juta. Nah, saat ini saya sedang berusaha mengumpulkan uang tersebut sebagai sarana untuk belajar berinvestai, sekaligus membantu orang lain.
Saya berharap, semoga Allah membantu. Semoga tidak ada kendala dalam upaya mengumpulkan uang ini. Amiin.
Beberapa hari kemudian, saya mendapatkan informasi bahwa ada salah seorang guru SMP membeli tanah di daerah Keputih, Surabaya. Disebutkan bahwa guru tersebut membeli sebidang tanah seharga 75 juta. Akan tetapi pada tahun berikutnya, harga tanah tersebut sudah menjadi 85 juta. Berarti, dalam setahun harga tanah tersebut bertambah nilainya sebesar 10 juta. Bagi saya pribadi, itu merupakan angka yang fantastis.
Saya pun berbincang-bincang dengan salah seorang teman terkait investasi tanah ini, terutama tentang cerita guru SMP yang harga tanahnya bertambah sebesar 10 juta hanya dalam kurun waktu 1 tahun. Tanpa kusangka, teman saya ini ternyata memang tertarik dengan investasi tanah dan sudah punya impian yang berada di luar nalar saya. Dia punya impian, nanti dia akan membeli sawah di sekitar rumahnya. Lalu dia akan sewakan sawah tersebut kepada orang-orang di sekitarnya untuk dikelola. Subhanallah. Impian yang bagus. Apalagi niatnya jga untuk membantu orang lain agar dapat pekerjaan.
Saya pun ikut merasakan motivasi teman saya ini. Akhirnya saya menetapkan dalam hati, bahwa pada suatu saat nanti saya akan membeli sawah juga di sekitar di rumah. Lalu akan saya tawarkan kepada orang-orang terdekat agar mengelolanya. Tentunya, nanti akan ada bagi hasil.
Tahukah engkau saudaraku, beberapa hari kemudian, saya menceritakan keinginanku ini kepada teman yang lain. Yaitu, saya ingin berivestasi tanah; atau lebih tepatnya berinvestasi sawah. Tanpa disangka, ternyata dia bercerita bahwa orang tuanya punya sawah yang digadaikan kepada orang lain. Sudah bertahun-tahun. Dan selama itu mereka tidak bisa menggarap sawah tersebut, padahal sawahnya subur. Orang tuanya berpesan, jika ada seseorang yang membantu membebaskan gadai tanah tersebut, maka nanti hasil dari pengelolaan sawah tersebut dibagi.
Setelah saya pikir-pikir, saya memutuskan untuk ikut membantu orang tua teman saya ini, sekalian untuk belajar investasi. Kalau belum bisa benar-benar berinvestasi, setidaknya sudah ada langkah kecil. Lagian, jumlah uang yang dibutuhkan untuk membebaskan gadai tersebut tidak terlalu besar, yaitu sekitar 6 juta. Nah, saat ini saya sedang berusaha mengumpulkan uang tersebut sebagai sarana untuk belajar berinvestai, sekaligus membantu orang lain.
Saya berharap, semoga Allah membantu. Semoga tidak ada kendala dalam upaya mengumpulkan uang ini. Amiin.