Sabtu, 02 Januari 2016

Switching Barrier


Seorang penjual warung tidak ingin pembeli yang biasanya langganan membeli di warungnya pindah ke warung lain. Penjual tersebut ingin pelanggan setianya tersebut terus-menerus membeli di warungnya. Penjual tersebut harus mengetahui apa penyebab pelanggan itu masih bertahan untuk tak pindah warung. Dengan mengetahui hal itu, dia akan mampu menjaga agar pelanggan tersebut tetap setia membeli di warungnya.
 
 Upaya yang bisa ia lakukan misalnya adalah menjaga kualitas masakan, pelayanan yang memuaskan, harga terjangkau, dan lain sebagainya. Cara lain yang bisa ditempuh misalnya dengan doa, menjaga hubungan baik dengan pelanggan tersebut, dan lain-lain. 

Begitu juga dengan dunia perbankan. Pihak bank harus mengetahui penyebab nasabah tetap bertahan di bank tersebut dan tidak mau pindah ke bank lain. Cara yang bisa ditempuh bisa dua macam, positif dan negatif. Cara yang baik misalnya adalah dengan meningkatkan kualitas, memperbagus pelayanan, dan lain-lain. Cara yang negarif (kurang baik) misalnya dengan mempermahal biaya administrasi jika ingin melakukan pemindahan, dan lain-lain.

Nah, penyebab pelanggan atau nasabah tersebuh tidak pindah ke tempat lain disebut switching barrier. Atau dalam kata lain, switching barrier adalah hambatan yang dimiliki oleh pembeli atau nasabah untuk pindah ke perusahaan/toko/warung/bank lain. Hambatan tersebut bisa berupa biaya yang tinggi, bagusnya kualitas dan pelayanan, dan lain-lain.

Itulah sekelumit tentang switching barrier. Semoga bermanfaat.


Surabaya, 3 Januari  2016


0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan jika mau komentar :)