Rabu, 06 Januari 2016

Perceived Risk


Sebelum membeli,  pembeli akan memiliki persepsi tertentu terhadap apa yang akan dia beli. Dia akan berpikir-pikir terlebih dahulu, apakah  dia akan meneruskan membeli atau tidak. Setelah dia membeli, dia juga akan berpikir-pikir apakah di masa yang lain akan membeli barang itu di tempat yang sama atau tidak.
 
Persepsi itu muncul karena dikhawatirkan ada-ada resiko tertentu yang akan dia terima jika dia membeli. Selanjutnya resiko-resiko yang dipersepsikan tersebut akan menjadikan si pembeli memutuskan apakah tetap membeli atau tidak, apakah di masa yang lain membeli lagi atau tidak, dan apakah dia akan menjadi pelanggan setia atau tidak.

Resiko-resiko yang dipersepsikan dinamakan dengan perceived risk. Sejak tahun 1970-an para akademisi sudah melakukan penelitian tentang perceived risk. Ukuran yang dipakai dalam perceived risk menurut Kaplan ada 5; yaitu financial risk (resiko keuangan), time risk (resiko waktu), social risk (resiko sosial), physological risk (resiko psikologi), dan performance risk (resiko kinerja). Kelima resiko yang dipersepsikan iulah yang menentukan apakah seseorang tetap bertahan menjadi pelanggan atau berhenti di tengah jalan tak lagi membeli di toko yang sama. 

Perceived risk itu tidak hanya ada di toko-toko atau pasar, tapi juga dalam dunia perbankan. Bedanya, kalau di pasar istilah yang digunakan adalah pembeli dan penjual, kalau dalam bank istilahnya adalah nasabah dan pihak bank. 

Itulah sekelumit perceived risk yang saya pahami. Semoga bermanfaat. :)




Surabaya, 4 Januari  2016



0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan jika mau komentar :)